Balikpapan - Dewasa ini, peran APIP
semakin strategis dalam berjalannya roda pemerintahan yang bersih dan
akuntabel. APIP dituntut untuk dapat menjalakan tiga peran sekaligus Oversight,
Insight dan Foresight. Sejalan dengan harapan
Presiden Joko Widowo agar APIP dapat meningkatkan kualitas pengawasan internal
sehingga dapat melakukan pengawalan secara optimal atas akuntablitas tata
Kelola keuangan serta penyelenggaraan program kegiatan pembangunan.
Inspektorat Daerah Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan melaksanakan pelatihan Certification of Government
Chief Audit Executive (CGCAE) Angakatan ke XI untuk Pimpinan APIP di lingkungan
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se- Kalimantan Timur di
Balikpapan pada tanggal 24 – 27 Agustus di Balikpapan.
Pelatihan
dibuka oleh Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaran Keuangan Daerah
(PPKD) Dadang Kurnia, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pimpinan APIP yang
berasal dari latar belakang yang berbeda perlu menguasai setidaknya tiga area
pengetahuan yang distandarisasi di seluruh Indonesia dan akan diperoleh melalui
pelatihan CGCAE ini, yaitu kompetensi di bidang tata kelola, manajemen risiko,
dan pengendalian intern; menjaga independensi dan mengimplementasikan standar
audit; perumusan kebijakan pengawasan agar mampu meletakkan, mengevaluasi, dan
menetapkan TAPKIN, serta PKPT. Sebagai motor penggerak, pimpinan APIP juga
harus memiliki strategic and critical thinking agar mampu
memanfaatkan beragam sumber informasi untuk mengantisipasi tantangan dan
merancang serta melaksanakan strategi untuk memenuhi prioritas APIP.
Sementara itu
Sekretaris Daerah Kalimantan Timur Muhammad Sa’bani dalam sambutannya
menharapkan dengan pelatihan CGCAE pimpinan APIP dapat ditingkatkan
kemampuannya tidak hanya dari aspek manajemen, namun juga kemampuan untuk
melakukan analisis atas kondisi di lingkungan organisasinya. Sekda juga
menyampaikan terima kasih kepada BPKP, khususnya Perwakilan BPKP Kaltim yang
banyak memberikan dukungan secara langsung maupun tidak langsung dalam berbagai
hal kepada pemerintah daerah, terutama dalam mengomunikasikan manajemen risiko
yang belum begitu menggema di lingkungan pemerintah daerah,
"Kita
ingin bekerja dengan nyaman, lancar tanpa gangguan. Jadi pencegahan awal
melalui manajemen risiko itu mestinya bisa dilakukan, dan APIP bisa jadi
pemangku dalam pencegahan dini di semua lini yang ada," ujar Sa’bani.
Pelatihan CGCAE ini
dilaksanakan secara tatap muka dengan menerapkan protocol Kesehatan secara ketat,
antara lain dnegan membatasi peserta sebanyak 14 orang, 2 diantaranya mengikuti
kegiatan pelatihan dalam jaringan (daring), yang sebelumnya telah
dilaksanakan e-learning pada tanggal 9 – 20 Agustus 2021 guna
memperdalam dasar materi yang akan disampaikan saat pelatihan.