Penutupan Rakor Gubernur se-Kalimantan

JAKARTA - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyatakan bahwa Kalimantan akan menjadi model era baru pembangunan masa depan. Syaratnya, harus berangkat dengan persepsi yang sama antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Dengan demikian, maka program pembangunan daerah sejalan dengan upaya pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Pemerintah pusat melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Bappenas siap berkoordinasi dengan pemerintah daerah se-Kalimantan. Persamaan persepsi dalam perencanaan pembangunan harus kita upayakan lebih baik lagi," kata Awang Faroek Ishak didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Sekprov Kaltim Dr H Rusmadi usai penutupan Rapat Koordinasi Gubernur se-Kalimantan di Jakarta, Rabu (5/11).

Melalui persamaan persepsi tersebut, diharapkan daerah dapat bersama-sama membangun komitmen Kalimantan yang lebih baik di masa depan. Apalagi, ruang untuk koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait sudah lebih mudah.  Daerah bisa lebih mudah menyampaikan usulan kepada pusat.

“Payung hukumnya dan ruangnya sudah ada dan jelas, daerah bisa lebih mudah meminta dukungan kepada pusat, termasuk untuk membangun perekonomian  daerah yang lebih kuat,” jelasnya.

Sementara Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago berharap Kalimantan menjadi era baru pembangunan di Indonesia. 

Untuk mendukung Kalimantan menjadi era pembangunan nasional, maka perlu  akselerasi peningkatan kualitas mutu pendidikan tinggi di daerah, terutama di masing-masing Politeknik di Kalimantan.

"Karena itu, daerah harus bisa membangun techno park. Sebab, langkah ini sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Techno park berfungsi sebagai sarana pendidikan, latihan kerja dan kewirausahaan di daerah,” jelas Andrinof.

Pembangunan tersebut akan melibatkan tiga unsur yang saling bersinergi, yakni peran swasta, pemerintah dan masyarakat. Dengan tujuan untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah menuju Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Selanjutnya, daerah hendaknya dapat menyediakan lahan dan pusat akan menyediakan alokasi anggaran pembangunannya, hingga peralatan untuk pembangunan tersebut. Menurut dia, pembangunan ini juga bertujuan untuk mendukung pengembangan ekonomi yang memiliki nilai.

 “Jika bangsa ini, khususnya masyarakat Kalimantan ingin mewujudkan negara atau daerah yang berbasiskan industri, maka harus memiliki techno park. Pemerintah pusat sangat bersyukur dengan persamaan persepsi ini.  Mari pengembangan ini kita satukan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN),” jelasnya.

SuMBER : HUMAS PROV. KALTIM