BALIKPAPAN – Keberhasilan pembangunan di wilayah Kalimantan disebut Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak dipengaruhi kemampuan mengelola keunggulan komparatif kekayaan SDA secara bijak untuk meningkatkan keunggulan kompetitif atau daya saing daerah.

Kalimantan sebagai salah satu koridor ekonomi nasional  yang disebut lumbung energi nasional harus mampu memaanfaatkan keunggulan tersebut dengan pengelolaan SDA yang melimpah sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraaan masyarakat.

“Makanya dinilai perlu duduk bersama agar perencanaan pembangunan ke depan mampu mewujudkan pemanfaatan keunggulan komparatif daerah untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Gubernur Faroek dalam sambutan sebelum membuka Rapat Konsultasi Regional (Konreg) PDRB se Kalimantan 2014, di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Senin (16/6) malam.

Gubernur Faroek berharap konreg menjadi forum berharga yang dapat menghasilkan analisis ekenomi akurat hasil pembahasan antar sektor di Kalimantan. Itu sebabnya, tema rapat konreg  dianggap sejalan dengan permasalahan pembangunan yang dialami hampir di seluruh provinsi se Kalimantan selama satu dekade ini.

Seperti diketahui rapat konreg mengangkat tema “melalui peningkatan sinergitas data dan perencanaan pembangunan di Kalimantan kita wujudkan perekonomian berbasis agroindustri dan energi ramah lingkungan”.

“Saya selaku ketua forum percepatan pembangunan wilayah Kalimantan merasa  perlu mengingatkan bahwa tantangan pembangunan ekonomi ke depan semakin berat seiring terbukanya kawasan ASEAN menjadi pasar terbuka,” serunya.

Provinsi di Kalimantan harus mampu mengambil kesempatan era pasar ASEAN tersebut utuk merebut pasar domestik dan internasional. Caranya meningkatkan daya saing pasar domestik  dengan peningkatan keunggulan produk. Tidak lagi mengirim migas dan batubara dalam bentuk mentah, tapi sudah berupa produk turunannya.

Rapat konreg berlangsung 16 – 18 Juni 2014 dengan diikuti peserta unsur Bappeda provinsi dan kabupaten/kota se Kalimantan, BPS se Kalimantan, serta unsur dinas, perguruan tinggi, dan dunia usaha se Kaltim. Hadir saat itu Deputi Neraca Analisis Statistik BPS, Kecuk Suharyanto, Deputi Neraca Produksi BPS, Buyung Airlangga, Plt Sekprov Kaltim, dan beberapa bupati/walikota se Kaltim.

SUMBER : DISKOMINFO PROV. KALTIM