SAMARINDA – Direktur Jendral Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dirjen PMD) Kemendagri RI, Tarmizi A Karim menyebut gelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) di Tanah Air dimaksud sebagai upaya meningkatkan akses informasi teknologi terapan hasil kreatifitas masyarakat.
Dalam sambutan Presiden Bj Habibie sebelum membuka Gelar TTG tingkat Nasional pertama pada 1998, tegas mengamanatkan agar kegiatan tersebut harus dilaksanakan setiap tahun di seluruh daerah di Indonesia.
“Menurut beliau (Presiden Bj Habibie,Red) pameran TTG merupakan langkah strategis menyebarluaskan informasi pendayagunaan teknologi yang dihasilkan,” kata Tarmizi dalam sambutan yang disampaikan Direktur SDA dan TTG Perdesaan Yuliati sebelum membuka rapat persiapan TTG Nasional XVI Kaltim, di Swissbell Hotel Samarinda, Rabu (23/4).
Adanya penyebarluasan itu maka akses masyarakat memperoleh informasi teknologi yang dibutuhkan, serta cara penggunaannya semakin mudah. Kecenderungannya teknologi terapan yang dihasilkan masyarakat belum didayagunakan secara optimal karena kurang tersosialisasikan.
Teknologi yang dihasilkan masih sebatas konsumsi sendiri. Belum diaplikasikan secara luas oleh masyarakat yang membutuhkannya. Kondisi tersebut yang menyebabkan penyelenggaraan Gelar TTG tingkat daerah, maupun tingkat nasional menjadi penting.
“Ini sekaligus menjadi media informasi memperkenalkan teknologi yang dihasilkan. Kemudian sebagai media memperoleh informasi tentang teknologi yang dibutuhkan masyarakat guna meningkatkan nilai tambah. Serta menjadi wahana tukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan setiap daerah,” sebutnya.
Termasuk diharapkan meningkatkan kerjasama antara pemerintah, dunia usaha serta perguruan tinggi tentang pengembangan dan pendayaagunaan TTG. Itu sebabnya, setiap penyelenggaraan perlu evaluasi guna mengukur besarnya manfaat yang didapat dan ditindaklanjuti dengan kerjasama.
“Para peserta diharap tidak memamerkan teknlogi dalam bentuk piranti keras. Tapi juga piranti lunak beserta tatacara pendayagunaan sehingga memudahkan masyarakat memperoleh informasi,” sebut Yuliati dihadapan delegasi instansi membidangi pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan provinsi se Indonesia dan tingkat kabupaten se Kaltim dan Kaltara, serta perwakilan SKPD Kaltim.
Terkait kesiapan pelaksanaan, khususnya kesiapan kehadiran Presiden pada pembukaan 19 Juni mendatang, pihaknya mengaku sudah bersurat dan mengkomunikasikan dengan Sekretariat Negara. Bahkan suratnya sudah diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Sekarang tinggal kesiapan daerah menyiapkan agenda pendamping. Jadi presiden datang tidak hanya membuka Gelar TTG, tapi juga meresmikan berbagai proyek strategis di Kaltim,” katanya.
Sementara, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kaltim, Moh Jauhar Efendi mengatakan rapat antara panitia pusat dan daerah, menghadirkan delegasi provinsi se-Indonesia, dimaksud untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang persiapan penyelenggaraan 18-23 Juni mendatang, di Komplek Stadion Madya Sempaja Samarinda.
“Termasuk memperoleh kesiapan EO (even organizer) tentang kesiapan stand dan fasiltas penunjang pameran. Makanya setelah rapat akan dilakukan kunjungan lapangan denga panitia pusat,” sebutnya.
Sedangkan makna penyelenggaraan, Jauhar menilai even ini menjadi media tukar informasi temuan masyarakat agar teknologi tersebut lebih bermanfaat. Sebab, pemanfaatan TTG terwujud jika terjadi alih manfaat dari penemu ke pengguna. “Nah, salah satu kendala pendayagunaan karena kurangnya pemasyarakat teknologi yang ditemukan. Makanya perlu akses penyebarluasan informasi seperti gelar TTG ini,” katanya.
SUMBER : DISKOMINFO PROV.KALTIM