Rembuk Rakyat Kaltim 2014

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kaltim telah menetapkan berbagai kebijakan pembangunan daerah yang tertuang dalam visi misi pembangunan Kaltim yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memajukan daerah Kaltim.

“Visi misi yang kami rumuskan bukan untuk kepentingan pemerintah tetapi semata-mata untuk kemajuan daerah guna kesejahteraan rakyat. Demokrasi harus ada korelasi dengan upaya menuntaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dalam Rembuk Rakyat Kaltim 2014 di Samarinda, Rabu (26/2).

Partai politik melalui anggotanya yang berada di lembaga legislatif baik tingkat daerah maupun pusat  (DPR/DPRD) harus memiliki komitmen yang sama dan secara bersama-sama bertekad untuk mewujudkan kemajuan bagi masyarakat dan daerah.

Perbedaan partai dan kepentingan politik maupun golongan harus dihilangkan dan dibangun semangat yang sama yaitu bagaimana secara bersama-sama dengan eksekutif untuk menuntaskan berbagai permasalahan di daerah.

Pemprov Kaltim telah menetapkan visi misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang harus dituntaskan selama lima tahun kedepan guna mewujudkan Kaltim sejahtera yang merata dan berkeadilan berbasis agroindustri dan energi ramah lingkungan.

Pembangunan bertujuan meningkatkan kualitas SDM dan kesejahteraan serta pemerataan pendapatan masyarakat, pertumbuhan ekonomi hijau dan tersedia infrastruktur dasar berkualitas serta terwujud tata kelola pemerintahan yang baik dan meningkatnya kualitas lingkungan hidup.

Terdapat 19 rancangan sasaran pembangunan yang perlu dicermati yaitu meningkatnya IPM (indeks pembangunan manusia) dan meningkatnya angka melek huruf serta meningkatnya rata-rata lama sekolah dan meningkatnya angka harapan hidup.

Meningkatnya pendapatan perkapita serta menurunnya tingkat kemiskinan dan menurunnya tingkat pengangguran. Terkendalinya tingkat inflasi dan menurunnya Indeks Gini serta menurunnya tingkat ketimpangan pembangunan.Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan meningkatnya kontribusi sektor pertanian dalam arti luas serta tercapainya swasembada beras dan meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan infrastruktur dasar.

Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dan meningkatnya kualitas pelayanan publik serta meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja. Meningkatnya indeks kualitas lingkungan dan menurunnya tingkat emisi gas rumah kaca (GRK).

“Dengan misi yang dijalankan diharapkan mampu mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang mandiri dan berdaya saing tinggi serta daya saing ekonomi yang berkerakyatan berbasis SDA dan energi terbarukan,” harapnya.

Disebutkan, Benua Etam dianugerahi dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah yakni menghasilkan minyak dan gas alam, batu bara, emas, perak dan hasil tambang lainnya selain hutan dan hasil laut.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada 2009 sebesar Rp285,59 triliun dan tahun 2013 angka perkiraan mencapai Rp447,62 triliun. Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir berfluktuaktif.Pada  kondisi awal tahun 2008 sebesar 4,82 persen dan tahun 2009 mencapai 2,32 persen, pada tahun  2010 sebesar 5,10 persen dan tahun  2011 mencapai 4,08 persen serta tahun 2012 sekitar 3,98 persen dan tahun 2013 sebesar 1,59 persen.

Indikator Makro Pembangunan  Kaltim ditunjukkan dari laju inflasi yang pada kondisi awal tahun 2008 sebesar 13,06 persen serta tahun 2009 4,23 persen dan tahun 2010 naik 7,28 persen, tahun  2011 turun menjadi 6,35 persen dan tahun 2012 sekitar 5,60 persen dan tahun  2013 sebesar 6,03 persen.

Investasi pada kondisi awal 2008 sebesar Rp0,456 triliun  kemudian pada tahun 2009 Rp4,129 triliun, tahun 2010 sebesar Rp17,88 triliun dan tahun 2011 mencapai Rp28,32 triliun, tahun  2012 sebesar Rp30,47 triliun dan tahun  2013 meningkat Rp35,27 triliun.

Tingkat pengangguran pada kondisi awal 2008 sebesar 11,11 persen. Tahun 2009  sekitar 10,83 persen, tahun 2010 sekitar 10,10 persen dan tahun 2011 sekitar 9,84 persen dan  tahun 2012 sebesar 8,90 persen dan tahun 2013 sebesar  8,87 persen. Indek Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2008  mencapai 74,52 dan tahun  2009 mencapai 75,11, tahun  2010 sekitar  75,56 dan tahun 2011 m,ancapai 76,22, tahun 2012 sekitar 76,73  dan tahun 2013 mencapai 77,10.

Tingkat kemiskinan di Kaltim pada tahun 2008 sebesar 9,51 persen dan tahun 2009 mencapai 7,73 persen, tahun 2010 sekitar 7,66 persen dan tahun  2011 sebesar 6,77 persen serta tahun 2012  mencapai 6,68 persen dan tahun 2013 turun menjadi 6,06.

”Kekayaan SDA Kaltim harus mampu dimanfaatkan secara maksimal guna mewujudkan kemajuan daerah. Hal ini dapat terwujud kalau kita bersatu. Legislatif dan eksekutif didukung seluruh elemen masyarakat berjuang dan bekerja keras mencapai kesejahteraan masyarakat,” ajak Awang Faroek.

Rembuk Rakyat menghadirkan Profesor  Dr Rhenald Kasali selaku narasumber dari PT  Rumah Perubahan. Tampak hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) serta jajaran Pemprov Kaltim, pimpinan instansi swasta, partai politik, calon anggota legislatif, akademisi dan mahasiswa, pimpinan organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, pemuda, tokoh agama dan pemuka masyarakat.

SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM